Usaha thrift memang bukan lini bisnis terbaru saat ini. Jenis usaha ini memang sudah lama ada dan sudah banyak gerai yang menjual produk-produk bekas dengan harga murah—terutama pakaian—di pasar, toko, atau tempat-tempat lainnya. Bahkan lini bisnis ini juga telah merambah ke toko online, lho, Sahabat. Tak heran, sebab usaha thrift sendiri merupakan bisnis kekinian yang selalu dilirik banyak orang.

Di samping itu, Sahabat juga bisa memulai usaha thrift sendiri karena selain dapat menghasilkan keuntungan yang besar, modal awal untuk memulai bisnis ini justru tidaklah besar. Lalu, bagaimana cara memulainya untuk menghasilkan keuntungan yang besar? Simak 11 tips memulai usaha thrift berikut ini.

Tips Memulai Usaha Thrift

Dalam Urban Dictionary, usaha thrift atau thrifting merupakan kegiatan membeli pakaian bekas dengan harga dan kondisi pakaian yang masih bagus. Peluang bisnis thrifting ini bermula sejak tren preloved yang menjual barang-barang pribadi karena beberapa alasan, entah karena bosan atau barang yang masih layak tapi sudah tidak digunakan lagi. 

Sebab, sejatinya, thrift dalam bahasa Indonesia sendiri berarti ‘hemat’. Selama yang dijual adalah barang-barang bekas dengan kualitas yang baik dan layak digunakan, barang itu bisa menjadi produk dalam usaha ini. Jika Sahabat ingin memulai bisnis ini, baik online maupun offline, simak beberapa tips untuk memulai usaha thrift berikut ini.

  1. Membuat business plan

    Mulailah sebuah bisnis dengan business plan yang matang. Tujuannya tak lain agar semua berjalan sesuai dengan rencana, termasuk untuk usaha thrift ini.

  2. Tentukan target market

    Jika business plan Sahabat sudah matang, langkah selanjutnya adalah menentukan target pasar. Pentingnya menentukan target market untuk mendapatkan pelanggan yang tepat sasaran dan akan membeli barang dari bisnis tersebut. Jenis usaha ini begitu digandrungi oleh pelajar atau mahasiswa yang ingin mengikut tren fashion tertentu.

  3. Cari supplier yang tepat

    Supplier yang Sahabat pilih akan menentukan lancarnya usaha thrift tersebut. Maka, temukan supplier yang memiliki kualitas barang cukup layak dan fiturnya masih berfungsi dengan baik. Bandingkan juga harga dari beberapa supplier sehingga kamu dapat mengetahui harga yang paling ekonomis sesuai dengan budget usaha yang kamu miliki.

  4. Memeriksa kondisi fisik dan kebersihan barang thrift

    Kondisi barang dalam usaha thrift ini juga mesti dipastikan kelayakannya. Termasuk juga kebersihan barang karena sangat memengaruhi suksesnya bisnis thrifting. Produk-produk bekas yang dijual dalam keadaan yang baik akan memberikan kesan positif.